Hai Sahabat Calia.. terkadang ketika kita dihadapkan dengan sebuah situasi yang tak terduga, banyak dari kita yang berharap sesuatu yang baik akan terjadi. Betul ngga? Tapi apakah kalian tahu apa yang kalian harapkan itu merupakan sebuah afirmasi positif dari pikiran positif atau hanya sekedar berharap saja? Atau bisa dikatakan kamu positive thinking atau jangan-jangan kamu wishful thinking
Apa sih bedanya positive thinking dan wishful thinking? Menurut Stratford Group Ltd. positive thinking itu diartikan pembuatan keputusan, tindakan, atas sebuah keyakinan. Semakin tinggi tingkat keyakinan kamu maka tingkat keputusanmu akan semakin baik, tingkat eksekusinya juga pasti akan semakin baik, hal ini tentunya akan memberikan peluang kamu untuk berhasil loh. Energi dari positive thinking itu dapat menopang seseorang ketika dihadapkan pada kesulitan, sehingga ketika hal itu terjadi mereka bisa bereaksi dan berinovasi dari pengalaman yang mereka hadapi sebelumnya.
Apa wishful thinking? Stratford Group Ltd. mengatakan kalau wishful thinking itu didasari pada kepercayaan terhadap apa yang kita percayai saja loh. Tapi secara ngga sadar hal ini akan membuat kita untuk mengabaikan semua yang kita anggap ngga sesuai dengan apa yang kita percayai. Hal ini bakalan berpotensi fatal karena menyebabkan bias konfirmasi.
Ada 2 hal yang bisa melindungi kita dari wishful thinking yaitu fakta dan sudut pandang. Kita ngga bisa sepenuhnya percaya sama apa yang menjadi perspektif kita karena manusia merupakan mahluk emosional sehingga kita tidak bisa percaya sepenuhnya terhadap diri sendiri untuk mengartikan fakta dengan benar, jadi kita masih perlu cari kebenarannya dulu.
Berpikir positif tidak otomatis berarti menghindari atau mengabaikan aspek buruk kehidupan. Alih-alih, ini melibatkan memanfaatkan situasi yang berpotensi buruk, mencoba melihat yang terbaik dari orang lain, dan memandang diri sendiri dan kemampuan yang dimiliki secara positif.
Menurut Martin Seligman positive thinking dibedakan menjadi 2 tipe penjelasan menurut bagaimana sebuah kejadian terjadi, yaitu
- Optimistic explanatory style: orang-orang yang tergolong tipe ini maka akan cenderung untuk memberikan dirinya poin (credit) ketika suatu hal baik terjadi, dan umumnya akan faktor external ketika terjadi hal buruk.
- Pessimistic explanatory style: di sisi lain orang-orang yang tergolong tipe ini akan menyalahkan dirinya sendiri ketika suatu hal buruk terjadi, tapi mereka juga sering lupa untuk memberikan dirinya poin (credit) yang cukup untuk kesuksesan yang terjadi. Mereka juga memiliki kecenderungan untuk melihat peristiwa negatif seperti yang diharapkan dan berlangsung lama. Seperti yang dapat kita bayangkan, menyalahkan diri sendiri atas peristiwa di luar kendali kita atau menganggap peristiwa malang ini sebagai bagian yang terus-menerus dari hidup kita dapat berdampak buruk pada kondisi pikiran kita.
Berpikir positif terkadang memiliki jebakan. Meskipun penting untuk memiliki pandangan positif secara keseluruhan, ekspektasi tinggi yang tidak realistis dapat menyebabkan kekecewaan. Tidak dapat menerima emosi negatif apa pun, yang dikenal sebagai positivitas beracun, juga dapat memiliki efek negatif pada kesejahteraan mental kita loh.
by: mimin jes _ Calia Nice Wear _ @calianicewear
